Tuesday 5 May 2015

Mainkan Sasaranmu!!!! #M&T

Hari itu, ketika melihat lima menit adegan yang diulang-ulang dan  di praktekan oleh Baysa yang berperan sebagai Madekur dan Okop yang berperan sebagai Tarkeni, ada sedikit catatan yang saya tangkap dan menurut saya sangatlah penting. 

Tiap aktor harus, kudu, wajib mengetahui apa sasaran utama perannya dalam suatu adegan, supaya apa yang kita lakukan di atas panggung beralasan dan logis. Pada sesi ini, Kak is meminta Okop dan Baysa untuk melakukan adegan Madekur dan Tarkeni mengobrol setelah bersetubuh di kompleks pelacuran. Kak Is meminta mereka menemukan sasaran utama adegan masing-masing. Maka ketemulah sebuah sasaran utama adegan mereka :

Sasaran utama Madekur : membujuk Tarkeni agar mau diajaknya menikah
Sasaran utama Tarkeni  : Menolak ajakan nikah Madekur

Pada adegan itu, mereka harus memainkan adegan sesuai dengan sasaranya. Madekur harus terlihat usaha kerasnya membujuk Tarkeni agar mau diajak nikah, dan agar sasaran utama Madekur berjalan lancar Tarkeni juga harus memainkan dengan baik sasaran utamanya, yaitu terlihat menolak ajakan Madekur untuk menikah. Jadi masing-masing memainkan sasarannya agar saling menguntungkan dan adegan itu tampak logis dan pas. Kalau salah satu dari mereka tidak memainkan sasaran utamanya dengan baik, maka sasaran utama lawan main pun tidak berjalan dengan baik dan adegan itu tidak akan tampak meyakinkan. mengapa seperti itu? karena ada aksi-reaksi yang tampak dan bekerja dengan logis disana. Misalnya seperti ini, ketika Madekur merayu Tarkeni agar mau di ajak menikah, ada aksi yang dilakukan Madekur disana dan itu harus direspon (reaksi) dengan baik oleh Tarkeni yang menolak diajak nikah, jadi, agar adegan Madekur mengajak merayu terkeni itu meyakinkan, Tarkeni harus bereaksi menolak yang sesuai dengan sasarannya. Masing masing harus memainkan sasarannya supaya sama-sama tercapai. 


2 comments:

  1. Sebaiknya figambarkan juga bagaimana latihan berlangsung. Bagaimana kedua aktor berusaha menangkap damemainkan sasaran

    ReplyDelete