Tuesday 14 October 2014

Menafsir Dengan Sederhana

Senang sekali semalam kak is memberi kami materi tentang hermeneutik. Sebenarnya tidak keseluruhan hermeneutik, kak is  memberi contoh yang menurut saya sangat cerdas. Seperti ini misalnya:

Suatu hari di sebuah dinding tertulis

 "the hunter maniy"

Dari data diatas kami diminta mencari tahu:
1. Apa jenis kelamin si penulis?
2. Berapa umur si penulis?
3. Apa latar belakang pendidikan si penulis?
4. Apa pekerjaan si penulis?
5. Dalam situasi seperti apakah ia sehingga menulis seperti itu?

Bisakah kami menjawab 5 pertanyaan diatas dengan data itu? Yap!! Jawabannya kami bisa, kami mencoba mencari tahu informasi sebanyak mungkin dengan data yang sedikit. Saya sendiri mencoba mencari jawaban pertanyaan pertama dan seterusnya. Kami tidak boleh menjawab asal, harus berdasarkan analisa yg bisa diterima, seperti ini misalnya :

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin si penulis itu laki-laki. Karena 'hunter' identik dengan laki-laki. Jadi kemungkinan besar si penulis itu laki-laki. Lagi pula ia bermaksud menulis 'pemburu uang' artinya seseorang yg sedang berjuang mencari uang, dan itu juga identik dengan laki-laki.

2. Usia

Usia bisa dipastikan sekitaran 25-35 tahun. Pertimbangannya, usia seperti itu adalah saat getol-getolnya seseorang lelaki mencari uang. Bisa juga diatas 35 atau di bawah 25 tahun. Tapi sangat tidak mungkin kalau itu dilakukan anak-anak atau remaja belia.

3. Pendidikan

Dari kata-kata yg ia tuliskan itu tampak sekali kalau dia bukan dari pendidikan tinggi. Cara penulisan menggunakan bahasa inggris yang salah. Seharusnya "the money hunter" dari penulisan salah, penyusunan kata juga salah. Jelas sekali kalau ia bukan orang yg menempuh pendidikan tinggi, mungkin saja dia tidak lulus SMP atau bahkan tidak lulus SD. Seseorang lulusan SMA yang tidak paham sekali bahasa inggris pun tidak mungkin salah menuliskan frasa diatas. Karena kata 'money' sendiri bukan kata yang susah dalam bahasa inggris, kata yg sering kita dengar.

4. Pekerjaan

Pekerjaan si penulis bisa apa saja, yang pasti bukan pekerjaan kantoran atau pekerjaan yg mapan. Dilihat dari Mungkin saja penjual koran, kuli bangunan, tukang asongan dll. Karena orang dengan pendidikan rendah pasti tidak memiliki pekerjaan yg mapan.

5. Situasi

Apa yang mendorong dia menuliskan itu? Mungkin ia ingin menunjukan betapa sulit keadaannya sekarang dan ingin sekali bekerja sekuat tenaga untuk mendapatkan uang. Mungkin ia ingin menunjukan betapa gigihnya ia.


Begitulah teman-teman, dari data yg sedikit itu, kami harus mencari tahu banyak informasi. Kak is juga memberikan contoh lain, yaitu dari pesan sms. Kita bisa tahu apa situasi si pengirim itu dari bahasa yg ia gunakan, pemilihan kata, peletakan tanda baca dll. Buatku materi ini sangat penting. Kami diminta menjadi penafsir "hermes".  Bagaimana kita bs mengaplikasikannya juga dalam pemeranan yaitu ketika kami menganalisa naskah. Kenapa si pengarang memilih kata ini? Bagaimana sebenarnya situasi si tokoh? Dan masih banyak lagi informasi yang kami peroleh dari data yg tersedia.






4 comments:

  1. Mung segitu? Coba lanjutkan lagi tulisanmu untuk topik yg satu ini dalam keadaanmu yg lebih siap. Sudah istirahat, ada waktu khusus, fresh, dll.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaaa,.... iya kak isss.... belum fresh itu yaa...

      Delete
  2. kerennn.. sumpahh bahagia bgt baca tulisan laras dn vita.. gitu dunks! teater satu selain melahirkan aktor jg melahirkan penulis penulis perempuan. akhhh seruunyaaa.. eh btw tulisan baysa mana. hayoo jgn berhenti disini aja menulisnya... selamat ya kak is... miss u all

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih banyak mba ut.... mana geh tulisan mbaaa ut nyaaa.... kan elus-elus perut bayi bisa sambil nulis... hehehe

      Delete